Sunday, April 4, 2010

ITCEE (Konferensi Internasional Guru-Guru)

Setelah dua hari menghadiri ITCEE (yang direncanakan oleh Majalah Guruku) di Hotel Sahid Jaya, saya lebih mengerti akan situasi pendidik dan pendidikan di Indonesia. Selain dari bertemu dengan guru-guru yang datang dari seluruh pelosok Indonesia (Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatra dan Jawa), saya senang dapat berbagi ide dan pikiran bersama para pejabat yang merencanakan wawasan serta sistem pendidikan Indonesia. Saya juga kagum dengan ide-ide dan semangat yang ada dari semua pihak, dalam membina masyarakat yang relevan di dunia yang sentiasa berubah.

Hanya satu komentar yang ingin saya sampaikan, iaitu saya harap guru-guru dan kepala sekolah yang menghadiri konferensi ini, sadar bahwa tanggungjawab utama seorang pendidik adalah murid-muridnya. Kemudian, barulah kurikulum, sekolah, DIKNAS dan selain-nya. Jika pola pikir seorang pendidik sedemikian, maka motivasi dan cara pendekatan oleh pendidik terhadap, murid, orang tua, sekolah dan lain-lain-nya akan sehaluan dan tegas.

Hasrat seorang pendidik mesti jelas, di mana beliau benar-benar mau memberi yang terbaiknya untuk murid-muridnya. Dan yang terbaik itu tergantung kepada kebutuhan murid itu, tidak semestinya apa yang disarankan oleh sekolah atau DIKNAS. Jika hasrat itu jelas, maka kepercayaan murid terhadap guru akan terbina dan perhubungan itu menjadi basis pendekatan dan pendidikan seorang murid.